Cerpen
“AKHIR DARI
PENANTIANKU”
Semilir angin malam ini terasa begitu
dingin. Namun, tampaknya hal itu tak membuat Via berhenti merenung. Renungan
tentang perasaannya itu teramat membuat hatinya gundah. #flashback “Jadi loe
beneran mau ke jepang Ndra?”tanya Roy yang belum percaya, “Iya, gue mau
lanjutin kuliah di sana”jawab Hendra dengan pasti “Braakk” sebuah piala
terjatuh dari tangan Via, Roy dan Hendra pun melihat kearah Via. “Jadi kamu mau
pergi dari Indonesia?”tanya Via lirih dengan mata berkaca-kaca, “Via…! Ehmm..
iya aku mau ke jepang buat lanjutin kuliah”jawab Hendra menatap Via. Buliran
air mata Via terjatuh membasahi pipinya, hatinya terasa teriris mendengar
ucapan Hendra. Bagaimana tidak, sudah 2 tahun Ia menyukai Hendra. Ia berharap
semua perasaannya akan terbalas. Namun apa daya kini harapannya hancur,
bagaikan gerabah tertimpa beton. #flashon Tanpa terasa, air mata itu kembali
menetes di pipi Via. “Udah 2 tahun aku nunggu kamu Ndra.. kapan kamu
kembali..”Ucapan itu begitu berat Via ucapkan, “Aku merindukan kamu,
Hendra”ucap Via dengan air mata yang kian berderai.
Pagi
yang cerah ini, seakan mendorong Via untuk memasuki Kampusnya. “Pagi
Via..”sapaan itu terus terlontar dari mulut Mahasiswa-mahasiswa yang Ia lewati.
Namun, tak satupun sapaan itu di jawab oleh Via, Ia hanya memberikan senyuman
tipis di bibirnya. Sesampainya dikelas, Via langsung duduk dibangkunya. Tak
lama kemudian dosenpun datang, “Morning student’s”sapa Mr.Ahamad “Morning
sir..”sapa balik Mahasiswa/i di kelas Via. Pelajaran Bahasa Inggris itu,
nampaknya cukup menarik untuk Via. Ia teringat 2 tahun lalu, dimana Ia masih
SMA. Hendra sangat menyukai pelajaran Bahasa Inggris. “Sweet Smile” Via tersenyum mengingat kata itu, kata pertama yang
Hendra lontarkan ketika berkenalan dengannya. “teng…teng..teng…” suara bel itu
terdengar nyaring di telinga Via, Iapun segera memasukkan buku-bukunya ke dalam
tas karna kini waktunya Istirahat. Mahasiswa/i di kelas Viapun mulai
berhamburan keluar kelas, tanpa memperdulikan sang Dosen yang tengah
membereskan bukunya. Mungkin kebanyakkan orang akan memanfaatkan waktu
Istirahat ini untuk makan di Kantin, tapi hal itu tidak berlaku untuk Via. Ia
terbiasa menggunakan waktu Istirahatnya untuk membaca Novel di Taman Kampus. “Roda
Cintakan Berputar” Novel karangan Yovi Noviana, lembar demi lembar novel
tersebut Via baca dengan fokusnya.
Di lain tempat, terlihat seorang pemuda
tengah berjalan keluar dari Bandara. Dengan membawa sebuah koper, Iapun
langsung menaiki Taxi yang telah Ia pesan kemarin. Pemuda itu tersenyum melihat
pinggiran jalan yang Ia lewati. “Sama” kata itulah yang muncul di benaknya.
“Hanya saja.. kota ini bertambah banyak polusi! Benar saja! Inikan Jakarta!
Sebuah kota Metropolitan! Mustahil jika kota ini bertambah sejuk”untaian kata
itu terucap dalam batinnya dengan senyuman. “Berhenti Pak!”ucapnya saat di
depan sebuah Kampus, “Tunggu sebentar ya Pak”Pintanya dan turun dari Taxi
tersebut. Dengan langkah pasti, Ia menghampiri Roy yang tengah berdiri di
samping gerbang. “Ohayou Ghozaimasu”Ucap pemuda itu dari belakang Roy, Roy pun
berbalik menghadap pemuda tadi. Ia melihat pemuda tadi dari bawah hingga ke
atas, “Sorry, loe siapa ya?”tanya Roy heran, Pemuda itu tersenyum dan melepas
kaca mata hitamnya. “Hendra! Ini beneran loe? Gue nggak mimpikan?”Ucap Roy tak
percaya “iya ini Gue! Masa’ sama teman sendiri loe nggak ingat”jawab pemuda
tadi yang ternyata Hendra, “bukannya gitu.. Cuma loe bikin gue pangling tau
nggak! Oh ya.. sejak kapan loe balik ke indonesia?”tanya Roy “Sejak tadi.. ini
aja Gue belum pulang ke rumah”jawab Hendra “Lho.. kenapa?”tanya Roy lagi “Gue
pingin ketemu sama seseorang”jawab Hendra, “Lhah kan udah ketemu Gue
sekarang”ucap Roy dengan Pdnya “yee.. bukan loe kali..”jawab Hendra sambil
menjitak kepala Roy, “weits.. santai aja kali.. hmm biar gue tebak! Pasti loe
mau nemuin Viakan!”tebak Roy “haha.. tau aja loe! Eh iya.. Via dimana?”tanya
Hendra “Kalau jam istirahat gini, palingan Via lagi di taman belakang
kampus”jawab Roy yakin, “oh ya.. yaudah gue titip koper di Taxi itu ya”ucap
Hendra dan berlari ke belakang kampus. “Pak.. kopernya orang tadi mana?”tanya
Roy ke sopir Taxi tersebut, “ini Mas… oh ya..ongkosnya 1.50.000 mas.. tadi belum
dibayar”ucap Sang Sopir Taxi “ha.. apa! Hih.. Heeendraaa!!!”teriak Roy jengkel.
Sementara itu, “teng..teng..” istirahat
kini tlah usai, Viapun menutup Novelnya dan beranjak dari duduknya. Namun saat
hendak melangkah, “Via..”Panggil seseorang di belakangnya, Viapun menoleh
“Hendra!”Ucapnya yang melihat Hendra tengah berjalan kearahnya. “nggak..nggak..
ini pasti mimpi pasti mimpi.. aduuhh.. udah dong mimpinya”ucap Via tak percaya
sambil menepuk-nepuk pipinya. Hendra yang mendengar itu tersenyum dan mencubit
pipi Via, “aawww..”rintih Via memegangi pipinya “Sakitkan.. berarti ini bukan
mimpi”ucap Hendra tersenyum “Jadi ini beneran kamu?”tanya Via ragu, “ iya ini
Aku.. duduk deh.. biar enak ngobrolnya”ajak Hendra dan duduk di bangku taman
tersebut, Via pun ikut duduk Ia terlupa dengan Jam masuknya karna terlalu
senang. “Kamu..koq udah pulang.. emang udah selesai sarjananya?”tanya Via
dengan wajah berseri, “belum koq.. Aku lagi liburan di Indonesia”jawab Hendra
melihat ke arah Via “B..b..berapa
lama?”tanya Via agak ragu “ehmm.. aku liburan 1 bulan.. setelah itu aku balik
lagi ke jepang buat nyelesain S1”jawab Hendra menjelaskan “Berarti.. masih
lama dong kamu pulang lagi”tanya Via
lirih “hmm.. ya gitu deh”jawab Hendra santai, “Padahal.. aku ingin kamu lebih
lama disini Ndra.. andai kamu tau perasaanku”ucap batin Via dan menunduk
“Vi..”panggil Hendra lembut “I..iiaya Hen, ada apa?”tanya Via melihat Hendra
“Sebenarnya aku mau ngomong sesuatu sama Kamu”ucap Hendra “m..mau ngomong apa
Hen?”tanya Via lagi “Sebenarnya aku udah lama pingin ngomong ini..ehmm.. Vi..
sebenarnya Aku sayang sama Kamu”Ungkap Hendra menatap mata Via, Via
membelalakkan matanya karna tak percaya “Sebenarnya .. Aku tau kalau waktu itu
kamu yang naru sebuah puisi di laci meja
ku”cerita Hendra terhenti dan tersenyum, Via terkejut tak menduga kalau Hendra
mengetahui tentang puisinya itu, “Dan.. setelah itu.. Aku sadar kalau Aku
sayang sama Kamu”Ungkap Hendra tersenyum menatap Via, Via tersenyum penuh haru.
Iapun langsung memeluk Hendra, tak terasa air mata Via menetes karna
bahagianya, “hh.. A..aku juga sayang sama Kamu, Hendra”Ucap Via dan mengeratkan
pelukannya, Hendra tersenyum dan membalas pelukan Via.
~SELESAI~