Kamis, 25 Juni 2015

Cerpen : Akhir dari Penantianku



Cerpen

“AKHIR DARI PENANTIANKU”


        Semilir angin malam ini terasa begitu dingin. Namun, tampaknya hal itu tak membuat Via berhenti merenung. Renungan tentang perasaannya itu teramat membuat hatinya gundah. #flashback “Jadi loe beneran mau ke jepang Ndra?”tanya Roy yang belum percaya, “Iya, gue mau lanjutin kuliah di sana”jawab Hendra dengan pasti “Braakk” sebuah piala terjatuh dari tangan Via, Roy dan Hendra pun melihat kearah Via. “Jadi kamu mau pergi dari Indonesia?”tanya Via lirih dengan mata berkaca-kaca, “Via…! Ehmm.. iya aku mau ke jepang buat lanjutin kuliah”jawab Hendra menatap Via. Buliran air mata Via terjatuh membasahi pipinya, hatinya terasa teriris mendengar ucapan Hendra. Bagaimana tidak, sudah 2 tahun Ia menyukai Hendra. Ia berharap semua perasaannya akan terbalas. Namun apa daya kini harapannya hancur, bagaikan gerabah tertimpa beton. #flashon Tanpa terasa, air mata itu kembali menetes di pipi Via. “Udah 2 tahun aku nunggu kamu Ndra.. kapan kamu kembali..”Ucapan itu begitu berat Via ucapkan, “Aku merindukan kamu, Hendra”ucap Via dengan air mata yang kian berderai.
Pagi yang cerah ini, seakan mendorong Via untuk memasuki Kampusnya. “Pagi Via..”sapaan itu terus terlontar dari mulut Mahasiswa-mahasiswa yang Ia lewati. Namun, tak satupun sapaan itu di jawab oleh Via, Ia hanya memberikan senyuman tipis di bibirnya. Sesampainya dikelas, Via langsung duduk dibangkunya. Tak lama kemudian dosenpun datang, “Morning student’s”sapa Mr.Ahamad “Morning sir..”sapa balik Mahasiswa/i di kelas Via. Pelajaran Bahasa Inggris itu, nampaknya cukup menarik untuk Via. Ia teringat 2 tahun lalu, dimana Ia masih SMA. Hendra sangat menyukai pelajaran Bahasa Inggris. “Sweet Smile” Via tersenyum mengingat kata itu, kata pertama yang Hendra lontarkan ketika berkenalan dengannya. “teng…teng..teng…” suara bel itu terdengar nyaring di telinga Via, Iapun segera memasukkan buku-bukunya ke dalam tas karna kini waktunya Istirahat. Mahasiswa/i di kelas Viapun mulai berhamburan keluar kelas, tanpa memperdulikan sang Dosen yang tengah membereskan bukunya. Mungkin kebanyakkan orang akan memanfaatkan waktu Istirahat ini untuk makan di Kantin, tapi hal itu tidak berlaku untuk Via. Ia terbiasa menggunakan waktu Istirahatnya untuk membaca Novel di Taman Kampus. “Roda Cintakan Berputar” Novel karangan Yovi Noviana, lembar demi lembar novel tersebut Via baca dengan fokusnya.
       Di lain tempat, terlihat seorang pemuda tengah berjalan keluar dari Bandara. Dengan membawa sebuah koper, Iapun langsung menaiki Taxi yang telah Ia pesan kemarin. Pemuda itu tersenyum melihat pinggiran jalan yang Ia lewati. “Sama” kata itulah yang muncul di benaknya. “Hanya saja.. kota ini bertambah banyak polusi! Benar saja! Inikan Jakarta! Sebuah kota Metropolitan! Mustahil jika kota ini bertambah sejuk”untaian kata itu terucap dalam batinnya dengan senyuman. “Berhenti Pak!”ucapnya saat di depan sebuah Kampus, “Tunggu sebentar ya Pak”Pintanya dan turun dari Taxi tersebut. Dengan langkah pasti, Ia menghampiri Roy yang tengah berdiri di samping gerbang. “Ohayou Ghozaimasu”Ucap pemuda itu dari belakang Roy, Roy pun berbalik menghadap pemuda tadi. Ia melihat pemuda tadi dari bawah hingga ke atas, “Sorry, loe siapa ya?”tanya Roy heran, Pemuda itu tersenyum dan melepas kaca mata hitamnya. “Hendra! Ini beneran loe? Gue nggak mimpikan?”Ucap Roy tak percaya “iya ini Gue! Masa’ sama teman sendiri loe nggak ingat”jawab pemuda tadi yang ternyata Hendra, “bukannya gitu.. Cuma loe bikin gue pangling tau nggak! Oh ya.. sejak kapan loe balik ke indonesia?”tanya Roy “Sejak tadi.. ini aja Gue belum pulang ke rumah”jawab Hendra “Lho.. kenapa?”tanya Roy lagi “Gue pingin ketemu sama seseorang”jawab Hendra, “Lhah kan udah ketemu Gue sekarang”ucap Roy dengan Pdnya “yee.. bukan loe kali..”jawab Hendra sambil menjitak kepala Roy, “weits.. santai aja kali.. hmm biar gue tebak! Pasti loe mau nemuin Viakan!”tebak Roy “haha.. tau aja loe! Eh iya.. Via dimana?”tanya Hendra “Kalau jam istirahat gini, palingan Via lagi di taman belakang kampus”jawab Roy yakin, “oh ya.. yaudah gue titip koper di Taxi itu ya”ucap Hendra dan berlari ke belakang kampus. “Pak.. kopernya orang tadi mana?”tanya Roy ke sopir Taxi tersebut, “ini Mas… oh ya..ongkosnya 1.50.000 mas.. tadi belum dibayar”ucap Sang Sopir Taxi “ha.. apa! Hih.. Heeendraaa!!!”teriak Roy jengkel.
      Sementara itu, “teng..teng..” istirahat kini tlah usai, Viapun menutup Novelnya dan beranjak dari duduknya. Namun saat hendak melangkah, “Via..”Panggil seseorang di belakangnya, Viapun menoleh “Hendra!”Ucapnya yang melihat Hendra tengah berjalan kearahnya. “nggak..nggak.. ini pasti mimpi pasti mimpi.. aduuhh.. udah dong mimpinya”ucap Via tak percaya sambil menepuk-nepuk pipinya. Hendra yang mendengar itu tersenyum dan mencubit pipi Via, “aawww..”rintih Via memegangi pipinya “Sakitkan.. berarti ini bukan mimpi”ucap Hendra tersenyum “Jadi ini beneran kamu?”tanya Via ragu, “ iya ini Aku.. duduk deh.. biar enak ngobrolnya”ajak Hendra dan duduk di bangku taman tersebut, Via pun ikut duduk Ia terlupa dengan Jam masuknya karna terlalu senang. “Kamu..koq udah pulang.. emang udah selesai sarjananya?”tanya Via dengan wajah berseri, “belum koq.. Aku lagi liburan di Indonesia”jawab Hendra melihat ke arah Via  “B..b..berapa lama?”tanya Via agak ragu “ehmm.. aku liburan 1 bulan.. setelah itu aku balik lagi ke jepang buat nyelesain S1”jawab Hendra menjelaskan “Berarti.. masih lama  dong kamu pulang lagi”tanya Via lirih “hmm.. ya gitu deh”jawab Hendra santai, “Padahal.. aku ingin kamu lebih lama disini Ndra.. andai kamu tau perasaanku”ucap batin Via dan menunduk “Vi..”panggil Hendra lembut “I..iiaya Hen, ada apa?”tanya Via melihat Hendra “Sebenarnya aku mau ngomong sesuatu sama Kamu”ucap Hendra “m..mau ngomong apa Hen?”tanya Via lagi “Sebenarnya aku udah lama pingin ngomong ini..ehmm.. Vi.. sebenarnya Aku sayang sama Kamu”Ungkap Hendra menatap mata Via, Via membelalakkan matanya karna tak percaya “Sebenarnya .. Aku tau kalau waktu itu kamu yang  naru sebuah puisi di laci meja ku”cerita Hendra terhenti dan tersenyum, Via terkejut tak menduga kalau Hendra mengetahui tentang puisinya itu, “Dan.. setelah itu.. Aku sadar kalau Aku sayang sama Kamu”Ungkap Hendra tersenyum menatap Via, Via tersenyum penuh haru. Iapun langsung memeluk Hendra, tak terasa air mata Via menetes karna bahagianya, “hh.. A..aku juga sayang sama Kamu, Hendra”Ucap Via dan mengeratkan pelukannya, Hendra tersenyum dan membalas pelukan Via.

           ~SELESAI~


Welcome!

Welcome to my blog.... ^_^


Hai, salam kenal buat semua yang udah mau mampir diblog ini..
enjoy with my story guys..